Minggu, 28 November 2010

Red Hot Chili Pepper


            Red Hot Chili Pepper



       Red Hot Chili Peppers (lebih dikenal RHCP) adalah kelompok musik rock berbasis di California yang didirikan oleh vokalis Anthony Kiedis, bassist Michael Balzary (dikenal sebagai Flea), almarhum gitaris Hillel Slovak, vokalis dan drummer 'Cho' Laws, dan drummer Jack Irons pada 1983. Saat ini anggotanya terdiri dari Kiedis, Balzary, gitaris John Frusciante dan drummer Chad Smith. Mantan-mantan anggota termasuk Dix Denney, Jack Sherman, Cliff Martinez, Dwayne "Blackbird" McKnight, D.H. Peligro, Arik Marshall, Jesse Tobias, dan Dave Navarro.
            RHCP telah mengeluarkan sembilan album studio, sembilan #1 modern rock hits, dan telah menjual hampir 50 juta keping album di dunia (37 juta terjual untuk ketiga album Blood Sugar Sex Magik, Californication dan By the Way).
            Red Hot Chili Peppers (mulanya Tony Flow and the Miraculously Majestic Masters of Mayhem) didirikan pada 1983 oleh alumni Fairfax High School Michael "Flea" Balzary (bass), Anthony Kiedis (vocals), Jack Irons (drums), dan Hillel Slovak (guitar) mulanya hanya untuk 1 kali pentas. Setelah menjadi terkenal di Los Angeles, mereka menandatangani kontrak rekaman dengan EMI.
            Irons dan Slovak menganggap band tersebut sebagai proyek sampingan, dan meninggalkan RHCP sebelum album perdana mereka untuk menekuni band asal mereka What Is This?. Album Red Hot Chili Peppers diterbitkan pada 1984 dan direkam dengan Jack Sherman pada gitar dan Cliff Martinéz pada drums dan produser Andy Gill dari Gang of Four namun tidak berhasil secara penjualan. Karena pertengkaran dalam tur, Sherman hengkang dan Slovak masuk kembali.
            George Clinton dari Parliament-Funkadelic menjadi produser album kedua mereka Freaky Styley pada 1985. Martinéz dipecat setelah album ini keluar dan Jack Irons bergabung kembali pada 1986. Pada saat ini mereka mulai menggunakan narkotika.Album mereka selanjutnya, yang masuk ke Billboard Top 200, adalah The Uplift Mofo Party Plan pada 1988 dengan produser Michael Beinhorn. Ini adalah satu-satunya album dengan keempat anggota awal. Dalam tur, Slovak semakin kecanduan obat-obatan dan ia akhirnya overdosis heroin pada 25 Juni 1988 dalam sebuah tur di Eropa. Jack Irons kembali cabut dan bergabung dengan Pearl Jam dan Eleven.
Setelah pengganti sementara drummer Dead Kennedys D.H. Peligro dan mantan gitaris P-Funk DeWayne "Blackbyrd" McKnight, mereka akhirnya menemukan Chad Smith dan John Frusciante untuk merekam album selanjutnya, Mother's Milk, yang diterbitkan pada Agustus 1989. Album ini mencapai #52 di AS, yang tertinggi bagi mereka saat itu.
Pada 1990 mereka pindah ke Warner Brothers Records. Rick Rubin menjadi produser album kelima mereka Blood Sugar Sex Magik, yang menghasilkan banyak hit dan terjual 7 juta keping di AS. Single "Give it Away" memenangkan Grammy award pada 1992 untuk "Best Hard Rock Performance With Vocal", dan single-single lainnya adalah "Breaking the Girl", "Suck My Kiss", dan "Under the Bridge". Blood Sugar Sex Magik masuk ke nomor 310 dalam daftar Rolling Stone magazine The 500 Greatest Albums of All Time, dan pada 1992 mencapai # 3 di AS.
            Masalah obat-obatan kembali menghadang mereka dan Frusciante keluar dari band pada Mei 1992. Setelah menggantikannya dengan Arik Marshall dan Jesse Tobias dari Mother Tongue, mantan gitaris Jane's Addiction Dave Navarro digaet untuk merekam album One Hot Minute. Album ini juga terjual 5 juta keping dan bertahan di tangga album selama 55 minggu.
            Setelah Navarro dipecat pada 1997, John Frusciante kembali dan mereka merekam Californication. Album ini lebih berhasil daripada BSSM dan terjual 15 juta keping. Lagu-lagu hit dari album ini adalah "Scar Tissue", "Otherside", dan "Californication". Pada 2001 mereka menerbitkan By the Way pada 9 Juli 2002. Album ini terjual 700.000 keping pada minggu pertama dan menghasilkan lagu-lagu hit "By the Way", "The Zephyr Song", "Can't Stop", "Dosed", dan "Universally Speaking".
Mereka merekam dua lagu baru "Fortune Faded" dan "Save the Population" untuk album Greatest Hits dan pada 2004 album live mereka yang pertama , Live in Hyde Park. Pada tahun 2006 mereka mengeluarkan Stadium Arcadium yang merupakan album ganda.

Jumat, 19 November 2010

Rancid

 Rancid

        Rancid, adalah grup band punk dari Albany, California didirikan oleh Matt Freeman dan Tim Armstrong, dengan perjuangan dan usaha tidak kenal lelah untuk menjadi Grup Band papan Atas yang dapat disejajarkan dengan The Ramones dan Sex Pistols. sebelumnya nama grup band mereka adalah Opertaion Ivy 1987 – 1989 namun kandas, karena tidak bekembang; maka pada tahun 1989 dengan mengusung aliran Ska Punk “Downfall” pun meluncur ke dunia musik amerika, selang beberapa bulan nama tersebut tampak tidak juga cocok dengan peruntungan mereka. Dan berganti lagi dengan nama ” The Generator” dengan mengusung aliran Hardcore Punk. eeeh….., malahmakin ancur lagi dengan nama tersebut.
        Lalu pada tahun 1991, Timm dan Matt mencoba lagi membuat grup band dengan nama Rancid, dengan merekrut drumer pertama mereka Brett Reed dan betul dengan masuknya bret reed kualitas musik grup ini berbeda dari sebelumnya dan mengangkat pamor mereka di dunia musik Amerika
        Tahun 1992 Rancid mulai merilis album EP dari Operation Ivy atau lagu jadul mereka dulu dibawah naungan old label Lookout!Records. Setelah merilis album tersebut nampaknya Gitaris Bad Religion Brett Gurewitz, dengan Epitaph Labelnya tertarik dengan penampilan mereka dan menyodorkan kontrak untuk album pertama mereka Rancid ditahun 1993.ketika mereka sedang menulis lirik untuk album kedua mereka ditahun 1994 Billie Joe Armstrong dari Green Day ikut “menyumbang” untuk Rancid dan menulis lagu “Radio”. lagu ini dimainkan ketika pertunjukan Live Rancid dengan Billy. Timm mengajak Billy untuk bergabungdengan Rancid tetapi Billy lebih tertarik untuk tetap di Green Day, Sebelumnya Timm juga pernah manawari lars Fredericksen untuk bergabung sebagai second Guitar, namun ditolaknya. Setelah Billy joe Menyatakan menolak untuk bergabung dengan Rancid maka ia berubah pikiran dan menyatakan untuk bergabung dengan Rancid sampai sekarang, gto!
        Rancid beranggotakan Armstrong pada Gitar dan Vocal, Freeman pada Bass dan Vocal, Lars Fredericksen pada Gitar dan Vocal dan Branden Steineckert pada Drum. Drumer pertama mereka Brett Reed yang meninggalkan Rancid pada 2006 dan digantikan oleh Branden Steinecker.Sampai dengan sekarang Rancid sudah merilis 6 Album Studio, Satu Split, Dua EP kelanjutan dari Live Bootlegs, dan banyak lagi Album Kompilasi. Mereka mulai naik daun ketika meluncurkan album keduanya pada 1994 Let’s Go dengan singlenya ” Salvation” ditahun berikutnya pada 1995 mereka meluncurkan album ” …And Out Come the Wolves ” ( pertama saia kenal music Punk, pada album rancid yang ini )dengan kesuksesannya yang luar biasa, hitsnya antara lain “Roots Radicals”, “Ruby Soho” and “Time Bomb” dan meraih Gold dan Platinum dari THE RIAA. Album paling terkenal mereka ” Indestrucktible ” yang dirilis pada 2003, selanjutnya setelah vacum 5 tahun mereka mulai merilis Album kembali ” B Side & C Side ” on HellCat Record.

Ramones

 Ramones
      Jins belel, jaket kulit warna hitam, dan rambut poni. Musik minimalis: cukup tiga chord; tanpa solo gitar. Sekali gebrak, “one,two, three, four”: lagu mengisi panggung. Dalam waktu tak lebih dari 30menit, Ramones menyuguhkan tak kurang dari 20 lagu. Siapa menyangka kisah empat anak muda pengusung rock n` roll yang enerjik—belakangan disebut pelopor Punk Rock–ini mampu mempengaruhi perjalanan banyak grup musik sepanjang masa. Termasuk, grup-grup besar di zaman sekarang,seperti Metallica, Red Hot Chilli Peppers, Greenday, dan Offsfrings.
        Bahkan, empat kelompok musik yang disebut terakhir ini ikut ambil bagian dalam proyek Tribute to Ramones, sebuah album yang dipersembahkan buat mengenang The Ramones dan bertajuk “We`re a Happy Family”–diambil dari sebuah judul lagu Ramones. “We`re a Happy Family” dirilis Februari 2003. 

        Jeffrey Hymann alias Joey Ramone (vokalis Ramones, 19 Mei 1951-15 April 2001) mungkin tak akan pernah menyangka tatkala menyaksikan musik yang diusungnya dulu, kelak menjadi sebuah genre tersendiri yang identik dengan sebuah subkultur: punk rock. Padahal, saat itu, keempat pemuda di Ramones (Joey, Johnny, Dee Dee, dan Marky), cuma kepingin main musik yang mereka klaim sebagai “lain dari yang lain”. Seperti dikatakan Joey Ramone pada 1974, “Kami tak mendapat apa-apa dalam musik saat ini. Kami bosan menjadi Led Zeppelin atau The Stones (Rolling Stones)”. Dan, Ramones pun memainkan musik yang mereka inginkan; yang serba minimalis hingga seorang pengamat musik di AS menilai, musik Ramones sangat tak beradab dengan vokal yang konyol, lirik pendek yang diulang-ulang, serta suara gitar yang meraung-raung persis suara gergaji mesin. 
        Namun begitu, buat menjadi sebuah pionir dalam genre punk rock, Ramones tak serta merta menjadi “Ramones”.Joey Ramone bocah New York asli yang lahir dan tumbuh menjadi pria jangkung di kawasan Forest Hills, New York, Amerika Serikat. Dalam sebuah wawancara dalam film dokumenter “Lifestyle Ramones”, ibu Joey menyebut Jeffrey kecil—nama asli Joey—sebagai bocah penurut dan sangat lucu. Tommy Erdelyi (Tommy Ramone) dikenal sebagai penggemar berat The Beatles yang lahir di Budapest, 29 Januari 1952 dan besar di Queens, New York. John Cummings (Johnny Ramone) lahir 8 Oktober 1951 sedangkan Douglas Colvin (Dee Dee Ramone) lahir 18 September 1952 di Fort Lee,Virginia, dan sempat tinggal di Berlin, Jerman.
        Keempat anak muda ini bertemu pertama kali saat masuk Forest Hills High School pada September 1966. Musik menyatukan mereka dan akhirnya sepakat membentuk sebuah band bernama The Ramones. Nama ini dipinjam dari Paul Ramon, nama samaran Paul McCartney, pemetik bass The Beatles, saat dia solo.Saat itu, Jeffrey ingin namanya diganti menjadi sesuatu yang laindan terkesan keren (cool) atau bahasa anak sekarang “gue banget”.Mereka pun sepakat memakai nama panggilan. Jeffrey menjadi Joey,Douglas menjadi Dee Dee, dan John menjadi Johnny. Cuma Tommy yang tetap Tommy. Semua memakai nama Ramone di belakang nama panggilan masing-masing.
        Pada formasi awal, Joey di posisi drum, Johnny main gitar, Dee Dee sebagai vokalis, dan seorang bernama Ritchie Ramone yang diminta untuk bermain bass. Namun Ritchie tak bertahan lama lantaran harus masuk rumah sakit jiwa. Dee Dee menggantikan posisi Ritchie dengan bermain bass. Saat itu, Tommy menjadi manajer Ramones. Lagu pertama yang ditulis Joey cs adalah “I Don’t Wanna be Loved” yang segera mengawali trend lagu-lagu Ramones yang banyak berawal dengan kata “I Wanna..” atau “I Don`t Wanna..” Semisal “I Wanna Be Sedated” atau “I Don`t Want To Live This Life” dan “I Don`t Wanna Grow Up”. 

        Ramones unjuk gigi pertama kali di Performance Studio di East 23rd Street , NY, 30 Maret 1974 yang disaksikan 30 orang. Pada Juli 1974, Tommy mengambil posisi drum sehingga Joey bisa konsentrasi pada vocal. Ramones mulai menyita perhatian publik saat mereka tampil di Max’s Kansa City dan CBGB (Country Bluegrass and Blues)—sebuah klub yang setelah Ramones pentas di sana dinobatkan sebagai klub musik underground pertama di AS. Ramones main di CBGB pada 16-17 Agustus 1974 sebagai grup pembuka Blondie. Sejak itu pula punk rock merajalela di New York. Penampilan Ramones dinanti-nanti para punkers (sebutan untuk anak punk). 
        Konser besar pertama Ramones berlangsung Juni 1975 saat mereka sepanggung bersama Johnny Winter di Palace Theatre di Waterbury. Dan atas usaha Bizarre yang pernah mengorbitkan Iggy Pop dan Television, album pertama Ramones keluar pada April 1976 lewat label Seymour Stein’s Sire. Album pertama Ramones yang juga bertitel Ramones diselesaikan dengan waktu kurang dari dua pekan dengan biaya cuma $ 6.400. Sebuah era baru dimulai. “Heyho Let`s Go”, lirik dalam “Blizkrieg Bop&”, salah satu lagu di album pertama Ramones menjadi yel-yel para punkers hingga kini Begitu juga “Gabba Gabba Hey”. Marky Ramone masuk menggantikan Tommy sebagai penggebuk drum. 
        Lirik lagu-lagu Ramones banyak menceritakan situasi sosial saat itu, seperti 53rd and 3rd atau tentang kenakalan remaja, semisal “Rock N` Roll High School” atau “Sheena Is A Punk Rocker”. Dalam History of Punk Rock ditulis bahwa banyak band-band sebelum Ramones, seperti Iggy and The Stooges, MC5, Richard Hell dan The Voidoids menampilkan beberapa aspek dari punk, tetapi tak ada band yang mengkombinasikan semua unsur dalam punk hingga Ramones menyatukannya tahun 1975. Ramones memang mengisi setiap lagu dengan sedikit nada yangditimpali frase pendek yang diulang-ulang, gitar yang berisik dengan melodi yang nyaris tidak ada dan berkutat pada three magic chord. Durasi setiap lagu rata-rata cuma dua menit. 
        Banyak yang suka, tapi tak sedikit pula yang geleng-geleng kepala. Bahkan, saat itu tak ada satu pun major labels yang mau menerbitkan lagu-lagu Ramones. Danny Field dari A&M Record mengaku merasa jijik dan segera pergi meski baru mendengarkan setengah dari lagu Ramones. Dia mengaku sama sekali tidak tertarik dengan musik punk dan menyebutnya sebagai sebuah onggokan besar omong kosong yang tak seorang pun ingin mendekat. 
Ramones tak kecil hati. Lagu-lagu mereka tetap dinanti.Konser-konser mereka juga selalu padat, meski hanya digelar dalamsebuah klub malam. Bahkan, dalam sebuah penampilan di Jerman pada 1976,para anak muda setempat nekat berdiri di setiap celah yang kosong diantara empat bangku plus satu meja yang memang disediakan panitia untuk para penonton Ramones.
        Pada 4 Juli 1976, Ramones menggebrak public London, Inggris, yang juga ditonton personel Sex Pistols, The Clash, The Damned, Generatiion X, serta Siouxsie and the Banshees. Merekalah cikal bakal punk di Inggris yang meledak setahun kemudian. Bahkan, musik Sex Pistols disebut banyak pengamat musik sebagai lebih tidak beradab dan lebih kasar daripada Ramones. Konser di London’s Roundhouse itu pula yang menjadi salah satu aksi Ramones dengan jumlah penonton sepulub kali lipat dari yang seharusnya ada di tempat itu.
        Single kedua Ramones yang berjudul “I Wanna Be Your Boyfriend” diterbitkan pada Oktober 1976 disusul album kedua yang bertajuk “Ramones Leave Home”. Album selanjutnya keluar nyaris dengan beda waktu sekitar setahun, yaitu “Rocket to Russia”, “Road to Ruin”, “It`s Alive”, “End of The Century”, “Pleasent Dream”, “Subterranean Jungle”, “Too Tough to Die”, “Animal Boy”, “Halfway to Sanity”, serta “Ramones Mania”. Hits demi hits diciptakan Ramones mengiringi album demi album yang terbit, seperti “Sheena Is A Punk Rocker”, “Cretin` Hop”, “Pinhead”, “Now I Wanna Sniff Some Glue”, “Do You Remember Rock `n Roll Radio?”, “53rd and 3rd”, “Rockaway Beach”, dan “Psychoterapy”. 

        Ramones terus menancapkan pengaruh di jagat musik rock. James Hetfield dan Lars Ulrich, masing-masing guitar-vokal dan penggebuk drum Metallica mengakuinya. Metallica tak akan pernah ada seandainya Hetfield dan Ulrich tak menonton aksi Ramones pada pertengahan 1980-an. Saat itu, Hetfield terkesima dengan ulah Joey Cs yang tak henti-henti bernyanyi dengan jeda antara lagu demi lagu yang nyaris tidak ada—hanya diselingi komando Dee Dee yang berteriak “One, two, three, four”. Hetfield pun mengutarakan niatnya ingin membentuk sebuah grup rock yang enerjik seperti Ramones. Alih-alih kayak Ramones, justru Metallica tetap dengan gaya sendiri yang mereka sebut heavy metal. 
        Penggemar Ramones memang bukan cuma musisi. Penulis novel misteri Stephen Kings juga menjadi salah satu fans Joey Cs. Bahkan, Kings dikabarkan menyumbangkan tulisan khusus untuk Ramones di album “Tribute to Ramones”. Salah satu karya Kings yang difilmkan juga pernah diisi soundtrack lagu Ramones yang berjudul “Pet Semetary”. Album selanjutnya yang dikeluarkan Ramones, berturut-turut adalah “Brain Drain”, “All The Stuff and More” (1 dan 2), “Loco Live”, “Mondo Bizarro”, “Acid Eaters”, dan “Adios Amigos”. Dee Dee sudah tak bersama Ramones saat “Mondo Bizarro” dikerjakan. Dia digantikan C.J. Ramone. Dee Dee keluar karena ingin menjadi penyanyi rap dengan nama Dee Dee King. Dee Dee lalu membentuk sebuah grup bernama Chinese Dragon dan sempat menelurkan album sendiri. Adios Amigos menjadi album terakhir Ramones yang diklaim Joey Cs sekaligus sebagai album perpisahan. Setelah itu, Ramones membubarkan diri pada 1996. Joey solo dan sempat mengeluarkan album berjudul “Don’t Worry About Me”.
        Majalah musik, Spin, belum lama ini merilis daftar 50 grup musik terbesar. Dan Ramones menduduki posisi kedua, setelah The Beatles di posisi pertama dan sebelum Led Zeppelin yang berada di tempat ketiga. Pilihan Spin memang masih bisa diperdebatkan. Namun, menurut para redakturmya, urutan 50 grup musik terbesar itu dibuat didasarkan bahwa “Kelompok-kelompok tersebut harus memiliki lagu yang berada di puncak tangga lagu-lagu, aura yang mengubah sejarah, gaya rambut, serta mempengaruhi musik saat ini”. Ramones tak bisa disangsikan, menurut redaktur Spin, memang mampu memenuhi kualifikasi tersebut. Lagu-lagu Ramones kerap masuk tangga lagu di AS dan Inggris. Bahkan, Ramones dinobatkan sebagai grup punk pertama yang menorehkan sejumlah lagu hitsnya di tangga lagu top dunia. Di antara lagu yang tenar adalah “Sheena Is A Punk Rocker”.
        Pada 15 April 2001 jam 14.20 waktu AS, Joey Ramone meninggal dunia di Rumah Sakit Presbyterian New York setelah berjuang keras melawan kanker limpa. Publik rock, khususnya punk berduka. Malamnya, di tengah konser U2 di Rose Garden, Portland, Oregon, vokalis U2, Bono, berbicara sejenak kepada para penonton. Dia mengatakan betapa Joey dan The Ramones telah mengubah U2 dan hidupnya sendiri melalui pesan-pesan dalam lagu Ramones yang kerap membuat jantungnya berdegup.
        “Saya katakan, `Saya ingin berbicara dengan kalian tentang Joey Ramone…, dan seluruh penonton berdiri bergemuruh,” kata Bono sambil mengingat betapa terpananya dia waktu itu. Kepada penonton di Oregon, dia juga menceritakan bagaimana Ramones membuat Bono Cs membentuk sebuah band. Setelah itu, Bono menyanyikan karya emas Joey, “I Remember You” dari album Ramones, “Leave Home” (1977). “Yang mengejutkan adalah penonton menyanyikan lagu itu dengan seksama. Kemudian saya katakan bahwa Joey meninggal hari itu,” kata Bono, seperti dikutip dari Majalah Rollingstone yang menanyakannya perihal Ramones. Di CBGB,
penggemar Ramones berkumpul dan menyalakan lilin untuk Joey serta menaruh karangan bunga di depan klub para punkers itu.
        Dee Dee Ramone juga meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles,California, AS, 5 Juni 2002, saat dia berusia 49. Hasil otopsi Los Angeles County Coroner`s Office menyebutkan, Dee Dee tewas karena overdosis obat-obatan terlarang.Ramones memang meninggalkan cukup kesan di hati banyak orang dengan musik dua menitnya. Wajar kiranya Metallica, U2, Eddie Vedder, bahkan Stephen Kings merelakan waktunya untuk menggarap sebuah album yang dipersembahkan buat Ramones. Majalah Rollingstone dalam edisi April 2004 juga memasukkan Ramones sebagai satu dari 50 grup abadi sepanjang masa. Sebelumnya, pada Maret 2002, Ramones diabadikan dalam Rock n Roll Hall of Fame. Seperti dikatakan Deryck Whibley, personel SUM-41 kepada Majalah Spin, “Kepandaian Ramones adalah mereka mampu mengatakan sesuatu hanya dalam waktu dua menit.” **SID OCID**

John Lennon

        John Lennon


        Bernama Lengkap John Winston Lennon (lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 – wafat di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik.
        John mengawali karir bersama The Beatles pada 1960. Bersama grup ini beberapa album yang dirilis di antaranya, Please Please Me (1963), With the Beatles (1963), A Hard Day's Night (1964), Beatles for Sale (1964), Help! (1965), Rubber Soul (1965), Revolver (1966), Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967), The Beatles (1968), Yellow Submarine (1969), Abbey Road (1969) dan Let It Be (1970).
        Selama 1970 sampai 1975, John menjalani karir solo, dengan album-album yang dirilis di antaranya, John Lennon/ Plastic Ono Band (1970), Imagine (1971), Some Time in New York City (with Yoko Ono 1972), Mind Games (1973), Walls and Bridges (1974), Rock 'n' Roll (1975), Double Fantasy (with Yoko Ono 1980), Milk and Honey (with Yoko Ono 1984), dan lain-lain.
        Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karir solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.
        Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang sinis dalam film-film seperti A Hard Day's Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian, seniman dan penulis.
        Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell di tahun 1962 dan seniman Jepang, Yoko Ono di tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang gila.
        John Lennon, adalah salah satu penyanyi dan juga aktor legendaris dunia. Terkenal sebagai anggota dan pendiri grup musik The Beatles, bersama Paul McCartney, George Harrison dan Ringo Starr.

Slash

 Slash

         Bernama lengkap Saul Hudson (lahir 23 Juli 1965),lebih sering diketahui sebagai Slash sebagai nama panggungnya, adalah seorang gitaris berkebangsaan Amerika-Inggris. Slash adalah mantan lead guitarist Guns N' Roses dan sekarang sebagai lead guitarist Velvet Revolver. Slash dilahirkan di Hampstead (London), Inggris 23 Juli 1965 dan dibesarkan di Stoke-On-Trent, Staffordshire, Inggris. Ibunya adalah seorang kulit hitam Amerika dan ayahnya bule Inggris. Kedua orangtuanya bergerak di bidang seni.
        Ibu Slash, Ola Hudsons, adalah seorang perancang pakaian yang bekerja untuk David Bowie, dan bapaknya adalah seorang seniman yang menyumbang ansambel hidup bagi musisi terkenal termasuk Neil Young dan Joni Mitchell.
        Sejak 11 tahun, Slash pindah ke LA bersama sang ibu dan selama setahun ia pun masih menjadi Imigran di Amrik. Tidak lama keluarganya tersebut berkumpul kembali di LA dimana Slash mengalami masa trasisi yang jauh beda di daerah Southern California itu. Makanya, rambut panjang, jeans dan t-shirt jadi andalannya meskipun pada saat itu belum sesuai dengan anak seumuran dia sebagi anak baru di sekolah. Sebaliknya dia menjadi anak yang sangat seniman saat di rumahnya. Ia juga bergaul dengan teman-teman orang tuannya yang kebanyakan seniman kelas atas itu. Sayangnya pada tahun 70-an orang tuanya bercarai dan ia pun tinggal bersama neneknya hingga ia dapat memahami apa yang terjadi di keluarganya. Saat itulah Slash mulai mendalami BMX gabung bersama klub-nya sampai pernah menang di salah satu pertandingannya.
        Di usia 15-an sang nenek memberinya gitar yang konon hanya bersenar satu! Dari situ dia mulai mendalami Led Zepplelin, Eric Clapton, Rollin Stones, Aeroshmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck dan Neil Young. Baginya ia menganggap bahwa album Rocks-nya Aeroshmith sangat merubah hidupnya. Belum lagi kesempatan yang sangat berharga buatnya bisa bermain bersama Jeff Beck, Eric Clapton, Lenny Kravitz, Paul Rogers, Michael Jacson, Brian May, dan masih banyak lagi.
        Sekolahpun menjadi berantakan sejak ia sering membolos sekolah dan main gitar seharian di luar. Sekolahnya memang kacau, tapi masih untung hubungan sosialnya membaik. Anak-anak lainnya mennganggap Slash cukup menarik dan menyenangkan. Kabarnya nama ‘Slash’ adalah sebutan dari teman-temannya gara-gara dia selalu cepat-cepat melakukan sesuatu dan pindah ke sesuatu lainnya. Karena dari itu dia dipanggil dengan sebutan ‘SLASH’. Slash juga mulai ber-jamming dengan banyak band muda sampai akhirnya keluar dari sekolah pada saat dia masih kelas II. Harapnya, pendidikan berikutnya menantinya di band LA. Di sana diapun bertemu dengan Steve Adler, dan membentuk Road Crew dan kemudian mereka berdua mencari penyanyi yang bagus. Kemudian mereka berdua berdua bertemu dengan Izzi Stradlin yang memutarkan rekaman suara W.Axl Rose sudah merasa klop, ditambah Duff McKagan yang menjawab iklan “dicari basst”-nya Slash. Lalu terbentuklah Guns N’ Roses. Merekapun berkibar tinggi.
        Namun kekosongan GN’R yang terlalu lama tidak membuatnya bengong di rumah, tetapi yanpa lelah Slash berusaha membentuk band baru bersama Matt Sorum, Gilby Clarke, Mike Inex, Eric Dover membentuk SLASH’s Snakepit dan merekam album perdana It’s Five O’ Clock Somewhere. Band itupun melanjutkan hidup dengan melakukan tour-tour kecil dan bermain di night club. Album perdananya juga sempat dapat platinum.
        Sayangnya, diskusinya dengan Axl tentang kelanjutan band tidak ada titik temunya juga, karena Slash ingin mempertahankan GN’R dengan rock band sedangkan Axl ingin mengarah musik tecno/industrial dengan GN’R. Waahh..jelas saja tidak akan nyambung. Dan akhirnya Oktober 1996 Slash mundur dari GN’R sedang Axl berkuasa penuh terhadap kepemilikan GN’R. Namun sempat Slash mengatakan bahwa dia akan bersedia ngeband bersama GN’R lagi asal tetap bermusik cadas. Lepas dari GN”R, Slash mendalami formasinya dalam SLASH’s Blues Ball yang lebih banyak main di club seluruh daerah California.
        Kemudian Slash kembali hidupkan lagi SLASH’s Snakepit-nya dengan merilis Ain’t Life Grand. Berbeda dengan formasi awal, kandang ularnya kali ini dikonsep dan direncanakan dengan baik dari segi mutu, personel maupun rencana kedepannya. Album ketiganya kabarnya masih dalam proses rekaman.

Selasa, 16 November 2010

Bob Marley


 Bob Marley
        Kapten Norval Sinclair Marley adalah seseorang yang berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands, milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660-an yang terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah mamikat hatinya pada saat dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi pergunjingan warga setempat karena Ras. 
        Pada Mei 1944 cedella mengejutkan keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris keluarganya.
        Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya, banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan lahir seorang tokoh besar.
          Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston. Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.
        Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska & rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The Wailers.
         Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.
         Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.
         Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan, cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.
         Dua dekade setelah dia meninggal, Imensitas (kebesaran) Bob Marley menempatkannya menjadi satu diantara figur-figur transenden terbesar sepanjang abad. Riak-riak yang dilakukannya menyebrang dari sungai musiknya kedalam samudera politik, etika, gaya filsfat, dan agama (Rastafaria). Bob Marley dimasukkan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame pada tahun 1994. Majalah time memilih lagu Bob Marley & The Wailers Exodus sebagai album terbersar pada abad ke-20. pada tahun 2001 ia memenangkan Grammy Lifetime Achivement Award.
         Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Bob Marley dapatkan.
         Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.
         Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.
          Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajran Rastafarian, dan bukan dari pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marly adalah penganutnya. Wajar bila ia mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.

Kurt Cobain

 Kurt Cobain


        Kurt Donald Cobain adalah pemimpin Nirvana, multi-platinum band grunge yang redefined suara pada tahun sembilan puluhan.
        Cobain lahir pada 20 Februari 1967 di Hoquaim, kota kecil 140 kilometer sebelah selatan-barat dari Seattle. Ibunya adalah seorang pelayan cocktail dan ayahnya merupakan auto mechanic. Cobain segera dipindahkan ke Aberdeen di dekatnya, yang tertekan dan mati logging kota.
        Cobain adalah untuk sebagian besar kepada anak anak yang kurang sehat bronchitic. Hal-hal buruk yang dilakukan ketika Cobain dari orangtua bercerai ketika ia dan tujuh oleh sendiri account Cobain mengatakan ia tidak pernah merasa dicintai atau aman lagi. Ia menjadi semakin sulit, anti-sosial dan diambil setelah induk dari perceraian. Cobain juga mengatakan bahwa orangtua melukai split fueled banyak yang di derita Nirvana musik.
        Setelah orang tua dari perceraian Cobain ditemukan shuttled dirinya bolak-balik antara berbagai keluarga di satu panggung dan rumah tinggal di bawah jembatan.
        Cobain telah sebelas ketika dia mendengar dan captivated oleh Inggris setelah Sex Pistols dan mereka diri teman Cobain dan Krist Novoselic lanjutan untuk mendengarkan gelombang Inggris termasuk band Joy Division yang dikirim nihilistic-band punk yang beberapa berkata Nirvana secara langsung turun Dari dalam bentuk moods, lyrical melody dan berkualitas.
        Cobain dari seni dan iconoclastic sikap tidak mendapatkan banyak teman-teman di sekolah menengah dan kadang-kadang dia pemukulan yang diperoleh dari "jocks" Cobain got bahkan oleh spray lukisan "aneh" pada mereka truk pick-up. Oleh 1985 Aberdeen Cobain telah mati dan telah berhenti dari berikutnya Olympia . Cobain dibentuk dan reformasi sejumlah band sebelum Nirvana yang akan datang pada tahun 1986. Nirvana adalah sebuah aliansi antara meromok Cobain, bassist Krist Novoselic dan akhirnya drum dan multi-pemain Dave Grohl
        1988 oleh Nirvana telah melakukan dan telah menunjukkan demo kaset yang terjadi di sekitar. Pada tahun 1989 tercatat Nirvana mereka kasar-rata album pertama Bleach lokal Seattle independen label Sub Pop
        Nirvana di Inggris menerima banyak pengakuan dan pada tahun 1991 kontrak mereka dibeli oleh Geffen, mereka menandatangani ke mega-label, pertama non-band utama untuk melakukannya. Dua setengah tahun setelah Nirvana pertama CD Bleach dirilis mereka merilis Nevermind, rangkaian berbeda, crunching, teriakan lagu yang bersamaan dengan itu pertama tunggal Smells Like Teen Spirit akan mendorong ke Nirvana sbg bintang utama.
        Smells Like Teen Spirit Nirvana menjadi yang paling tinggi dan acclaimed segera dikenali lagu. Banyak orang tidak dapat menguraikan itu tepat lirik tetapi menggunakan Cobain yg menggiurkan hookline ke hook dengan pendengar. Nevermind pergi untuk menjual sepuluh juta kopi dan membuat laporan $ 550 juta (US) meninggalkan Nirvana Millionaires semalam. Cobain terkejut pada penerimaan yang sangat pribadi dan gairah musik berulang kali memberitahu wartawan bahwa tidak ada band lamanya, pernah diharapkan sesuatu seperti ini. Ia dengan segera menjadi jelas bahwa obsessively idapan 24yr old sensitif dan tidak akan berupaya dengan baik Rock'n roll gaya hidup. "Jika ada 101 rock star saja, saya benar-benar ingin memiliki bawa," Cobain sekali diamati. Cobain jatuh ke dalam heroin pada awal 90-an, katanya ia digunakan sebagai perisai ketat terhadap permintaan wisata dan untuk menghentikan sakit perut dari ulcers atau jengkel usus. Melalui wisata dan tekanan Cobain terus menulis itu sangat pribadi acutely difokuskan lirik.
        Cobain yang menderita untuk mencari tahu apa yang dia menulis dan bagaimana ia dapat diinterpretasikan seringkali menjadi batu berbeda. Dia appalled ketika ia menemukan bahwa Polly yang sangat ironis anti-perkosaan lagu telah digunakan sebagai latar belakang musik dalam real-gang rape. Dia kemudian memohon untuk fans di Incesticide lawan catatan "Jika ada yang tidak Anda sukai Gays atau perempuan atau black, silakan pergi meninggalkan kita sendiri." Ia tidak dapat, menemukan bahwa Cobain sebagai musisi semalam jutawan kontrol sesuatu yang dia sangat enteng. Cobain juga khawatir bahwa band ini telah terjual habis, yang menarik adalah salah jenis fans (yakni jenis yang digunakan untuk beat him up.)
        Pada bulan Februari 1992 Cobain dilewati off ke Hawaii untuk menikah yang sudah hamil Courtney Love. Nanti pada tahun Nirvana Incesticide dan dirilis pada bulan Agustus Cobain telah perawatan rumah sakit untuk penyalahgunaan heroin. Segera setelah Frances Bean Cobain dilahirkan. Pada awal 1993 Dalam Utero dirilis ke atas spot pada grafik musik. Dalam Utero telah banyak acclaimed oleh musik tekan berisi beberapa Cobain paling asyik bekerja. Dalam Utero adalah lebih banyak daripada buka Nirvana dari album sebelumnya. Apologies seperti Semua lagu Heart Shaped Box dan rinci dari aspek Cobain terkadang oleng perkawinan, lagu-lagu lainnya seperti Scentless Apprentice rinci yang agonies dan perjuangan dari Cobain dari pengalaman.
        Nirvana yang naik pada dukungan dan wisata dan film yang direkam "unplugged" (akustik) MTV untuk kinerja pada bulan November tahun 1993. Nirvana's pilihan untuk menghormati band dan orang-orang yang telah dipengaruhi mereka dan Cobain's passionate dan intens terutama pada vocals "Di mana Apakah Anda Sleep Last Night?" Silenced banyak dari mereka yang telah diberi label Cobain tak berbakat. Disirkulasikan rumors bahwa MTV unplugged kompilasi akan Nirvana terakhir album dan band yang memecah atas.
        Cobain adalah senapan fanatik dan selalu memiliki beberapa milik atau di dalam berbagai bentuk penyitaan. Di sebelah utara dan musim dingin 1993-94 Nirvana yang naik pada ekstensif Eropa wisata. Dua puluh ke dalam tur konser Cobain dikembangkan tenggorokan masalah dan jadwal mereka telah terputus saat ia kembali. Sementara memulihkan Cobain Flew ke Roma untuk bergabung dengan istrinya yang juga untuk mempersiapkan tur dengan band sendiri.
        Pada Maret yang telah 4. Cobain rushed ke rumah sakit dalam koma setelah gagal membuat tawaran bunuh diri di mana dia dicuci bawah sekitar lima puluh resep analgesik dengan sampanye. Bunuh diri dengan tawaran secara resmi disebut kecelakaan dan tidak memberitahukan kepada teman-teman dekat dan asosiasi. Beberapa hari kemudian dia kembali ke Seattle. Cobain isteri, teman-teman dan manajer yakin Cobain, yang masih dalam keadaan untuk memasukkan Detox program LA Menurut laporan orang hilang filed oleh ibunya Cobain melarikan diri setelah hanya beberapa hari pelaksanaan program.
        Cobain yang dikutip di Seattle wilayah dengan senapan. Hari kemudian pada 5 April dia barricaded dirinya ke dalam granny flat di belakang gedung itu, menaruh senapan dalam mulutnya dan diambil pelatuk. Pada hari Kamis pada April 7. ~ Dua hari setelah pemeriksa medis mengatakan Cobain menembak dirinya dan hari sebelum tubuhnya ditemukan polisi mengatakan Courtney Love dirinya dibawa ke rumah sakit di LA untuk obat overdose. Dirilis pada jaminan Love dicentang diri menjadi pusat rehab tetapi kiri segera setelah dia disebut teman pada hari berikutnya dengan berita tentang kematian Cobain.
        Cobain tubuh ditemukan bila listrik mengunjungi rumah untuk menginstal sistem keamanan berjalan sepanjang bagian belakang rumah bila tidak ada satu menjawab depan peered melalui pintu dan jendela. Dia pikir dia melihat manekin di lantai sprawled sampai dia melihat sebuah percikan darah oleh Cobain telinga. Ketika polisi mogok pintu mereka Cobain ditemukan mati di lantai, sebuah shotgun yang masih di dagu dan di dekat sebuah counter catatan bunuh diri ditulis dalam tinta merah yang ditujukan kepada pasangan Love dan kemudian 19 bulan old daughter Frances Bean.
        Catatan bunuh diri yang berakhir dengan kata "I love you, I love you." Dua hari setelah tubuh Kurt Cobain ditemukan sekitar 5000 orang berkumpul di Seattle untuk penjagaan senja. kelimpungan keramaian yang diisi dengan udara kotor chants, dibakar mereka planel kaos dan berjuang dengan polisi. Mereka juga mendengarkan tape yang dibuat oleh Cobain isteri di mana dia membaca dari catatan bunuh diri. Beberapa menderita remaja di Amerika Serikat dan Australia bunuh diri. The mainstream media telah lambasted itu untuk menghormati dan kurangnya pemahaman tentang budaya anak muda.

Sid Vicious


 Sid Vicious 


John Simon Ritchie-Beverrly lahir di London pada 10 Mei 1957 ibunya adalah anne, tapi Sid kecil lahir tanpa didahului stastus perkawinan sah dari kedua ortunya.Sang ibu, yang punya nama gadis Anne Randall, tertarik dengan seorang lelaki yang bernama John Ritchie sewaktu masih tinggal di London sebelah Tenggara. Pertemuannya ditandai dengan masuknya Anne ke dalam Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Mereka tinggal bersama di kawasan Lee Green. Dan dari hubungan itulah Sid lahir.
        Sayangnya, begitu lahir, John yang harusnya bertanggung jawab malah pergi meninggalkan Anne. Jadi, Sid yang dulu masih dipanggil Simon cuma punya Anne sebagai orang tua yang membesarkanya. Ketika Sid berumur tiga tahun, dia dibawa jalan-jalan sama ibunya ke Ibiza, Spanyol.Ceritanya, Anne pengen keluar dari masalah yang dialaminya di London. Eh, bukannya seneng, Anne malah tambah dililit utang. Akhirnya dia terpaksa pulang dan hidup bersama ibunya. Buat hidup, dia bekerja di sebuah pub jazz.
         Sid juga udah mulai masuk SD di Soho Primary School. Tapi toh akhirnya Sid harus berpindah-pindah sekolah gara-gara terus-terusan jadi korban ejekan teman sekolahnya. Nggak heran kalo Sid lebih memilih jadi penyendiri.
 Sebenernya setelah itu Sid dan ibunya Anne hampir aja bernasib mujur gara-gara Anne diajak kawin sama Chris Beverley, seorang pria mapan asal Oxford yang juga berniat mengadopsi Sid . Eh, begitu Simon mau diadopsi, Chris ini meninggal karena sakit. Anne yang udah ganti nama jadi Anne Beverly pun sendirian lagi. Tapi kali ini kehidupan mereka lebih mapan karena Chris berasal dari keluarga kaya. Simon pun masuk di sekolah swasta yang mahal.
        Tapi bersekolah di sekolah orang kaya ternyata malah membentuk jiwa Simon (Sid) jadi pembangkang. Mungkin dia udah muak sama peraturan sekolah itu yang kelewat ketat. Contohnya aja, dia cuek biang ke senior-seniornya kalo dia udah nggak percaya lagi sama yang namanya Tuhan.
        Udah gitu, di umur 14 tahun dia mulai suka melakukan hal-hal aneh di kamarnya. dia suka banget pake baju perempuan sambil ngaca. “Tapi gue cuma ngelakuinnya sekitar dua bulan. Gak tau kenapa, gue suka eksperimen dengan seks. Gue nggak tertarik dengan straight sex waktu itu,” kata Simon.
Anne kebingungan menghadapi perubahan sikap Simon. Bayangin aja, keluar masuk sampai lima sekolah dan selalu bayar mahal untuk pendaftarannya. Tau diri, Akhirnya Simon memutuskan untuk men-DO-kan diri dan mulai bekerja serabutan. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai buruh di sebuah pabrik. Tapi nggak lama, Simon pun pengen sekolah lagi. Dia akhirnya nekat ngambil sekolah fotografi di Hackney College of Futher Education.
        Disinilah dia bertemu dengan John Lydon yang jadi sohib kentalnya bertahun-tahun. Bersamanya, dia terobsesi dengan musik glam rock yang dulu diusung Marc Bolan dan David Bowie.
Saking gilanya dengan David Bowie, kamar Simon juga dipenuhi poster Bowie. Karena seneng sama keluarga kecil Simon, John akhirnya memutuskan untuk tinggal di kamar Simon. Mereka berdua sering ngelakuin hal gila kayak bereksperimen dengan dandanan. Simon asik ngecat kukunya dengan pernis yang mengkilat dan jalan-jalan pake sendal. Trus si John sibuk bikin rambutnya jadi kriwil-kriwil jadi gede banget.
        Karena kelakuan Simon makin gila, Anne dan Simon melakukan “gencatan senjata”. Hasilnya, mereka berdua sepakat untuk berpisah sementara. Simon gantian tinggal sama John di belakang stasiun kereta api. Lewat John pulalah Simon berganti nama menjadi Sid Vicious. Konon, nama Sid diambil dari nama tikus piaraan John. Sementara Vicious dikasih gara-gara tikus itu pernah menggigit tangan bokap John. Jadilah Sid Vicious.
        Pertemanan mereka berdua emang unik karena saling mengisi. John menularkan sifat humorisnya kepada Sid yang penyendiri. Sementara John jadi ketularan cool dan sedikit punya dark side. Tapi mereka berdua punya kesamaan. Dan apalagi kalo bukan narkoba. Mereka berdua pernah nenggak speed dalam suatu pesta. Eh, begitu digerebek polisi, Sid dan John malah nyerang tuh police sampe gigi depannya copot.
        Untuk melanjutkan hidup, mereka berdua kerja serabutan lagi. Dari kerja direstoran, toko sepatu sampe ngamen di stasiun kereta bawah tanah pun mereka lakoni. Ada yang Lucu soal ngamen di stasiun kereta. Ceritanya Sid udah siap dengan gitar, sementara John udah siap dengan biolanya. Tapi ada satu masalah. Mereka sama sekali nggak bisa memainkannya. Man, yang ada mereka cuma joget-joget sambil megang instrumen itu sambil nyanyiin sebuah lagu dari Alice Cooper berulang-ulang.
Kalo cara-cara diatas masih kurang juga, Sid nggak takut ngelanggar hukum juga. Dia nekat jadi bandar narkoba walaupun dalam jumlah yang sedikit. Gilanya lagi, Sid kadang juga nekat nyari duit di bar gay. Dia kadang rela ditanggap kalo lagi mabok dan dapet duit darisana.
        Di saat itu Sid dan John juga punya geng yang suka nongkrong di suatu toko clothing di kawasan King’s Road. Toko yang punya nama Sex ini nantinya akan jadi titik awal masuknya Sid ke Sex Pistols. Geng Sid isinya empat orang yang menamakan dirinya Four John. Four John disini adalah karena anggotanya semua bernama John . Seperti yang sudah disebut, Sid punya nama John Simon, terus ada John Lydon, John Wardle dan John Gray.
        Pemilik Sex, Malcolm McLaren dan Vivienne Westwood udah ngerti banget kalo keempat orang ini gila semua. Mereka benci yang namanya kemewahan dan glamoran kalangan jet set Inggris. Terus kadang mereka suka iseng ngebakar tangan mereka dengan rokok dan hal-hal menyakitkan lainnya.
        Agustus 1975, Malcolm McLaren, pemilik toko “Sex” berniat untuk merombak tokonya. Dia udah punya konsep terbaru untuk bikin tokonya laku jadi tempat tongkrongan. Selain menjual berbagai macam asesoris punk, dia juga menjual fetish gear dan berbagai macam barang-barang dari kulit asli.
Bersamaan dengan itu, Malcolm juga ingin tokonya jadi pusat tongkrongan anak-anak punk yang lagi menjamur di London. Dia berharap bisa melesatkan tren punk ini lewat “bengkel kebudayaannya”. Caranya, ya dia juga jadi pemandu bakat yang nyari band-band punk yang mau diorbitkan.
Kebetulan, dia juga udah punya orang-orangnya. Di sana, udah ada gitaris Steve Jones, bassis Glen Matlock dan drummer Paul Cook yang sedang kerja part-time di Sex. Kebetulan mereka udah direken sebagai pemusik dadakan yang punya masa depan oleh Malcolm. Sekarang tinggal nyari frontman.
        Nah, kebetulan (lagi) John Lydon yang masih sering nongkrong di Sex bisa menarik perhatian Malcolm. Atittude yang gila dan urakan bikin cowok yang pernah jadi manajer New York Dolls ini kesengsem.
Nggak begitu lama, John Lydon pun diaudisi. Lagunya… tetep Alice Cooper! Man, tapi suara John yang rada fals malah bikin cowok pirang ini diterima masuk band. Biar makin nge-punk, Malcolm mengganti nama John Lydon menjadi Johnny Rotten. (padahal dia baru aja ngeganti nama sahabatnya jadi Sid Vicious!). So, berdirilah Sex Pistols dengan empat formasi: Johnny Rotten, Paul Cook, Glen Matlock, dan Steve Jones.
Penampilan mereka yang pertama adalah di St. Martin School of Art di West End pada 6 November 1975. Mereka dianggap membawa musik baru yang “berbahaya” karena jelas-jelas nggak enak didenger (apalagi suara vokalisnya) dan liar. Well, itulah yang dibawa Sex Pistols di awal-awal kemunculannya. Istilah punk pun mulai dikenal orang banyak. Steve Jones malah membuat pernyataan yang sampe sekarang dikenal orang sebagai imej Sex Pistols. Dia bilang, “We’re not into music, we’re into chaos!” Jadi punk itu emang 90 persen attitude, selebihnya musik.
        Sampai tahun 1976, demam Sex Pistols melanda Inggris. Semua orang membicarakan band gila ini. Salah satu dari fans itu terselip Sid Vicious. Dia malah sempet ngiri gara-gara sahabatnya jadi vokalis band yang pertama dia liat penampilannya di Sex pada December 1975 itu. Lucunya, hubungan Sid dan Johnny yang dekat nggak ketauan personel Pistols lainnya.
        Sid pun berusaha pengen kenal dengan anggota band lainnya. Kayak pengen diakuin, Sid selalu ingin membantu Pistols yang kadang beraksi nggak wajar. Bayangin, nih band nggak mau tampil berdasarkan jadwal. Pengennya langsung tampil dadakan, dan kalo bisa di tempat yang nggak lazim. Tentu aja yang marah adalah pihak keamanan. Kalo udah gini, Johnny dkk sering mengancam akan berbuat rusuh. Nah, kalo udah ada komando rusuh dari Johnny, Sid pasti turun tangan bantuin Pistols. 
        Atittude punknya makin lama makin menjadi. Parahnya, Sid juga mengonsumsi narkoba jenis speed yang kadang disuntikkannya. Kalo udah gini, dia sering banget terlibat perkelahian di bar dan di pertunjukan band. Rasa cintanya sama band punk juga makin timbul gara-gara mendengar album pertama    The Ramones. Malah, bassisnya, Dee Dee Ramones, dijadikannya sebagai hero.
        Sayangnya, kelakuan Sid makin menjurus ke arah brutal. Setiap Pistols manggung, pasti ada keributan. Dan dalangnya pasti Sid Vicious. Dia pernah menghajar orang yang dudukin tempat Vivienne Westwood (temannya, desainer yang juga merancang pakaian di Sex) tanpa bilang-bilang. Entah cari perhatian atau nggak, tapi Sid lantas makin jadi icon buat Pistols. Apalagi dalam press release Pistols ada pernyataan “We Hate Everything”. Pers makin yakin kalo Pistols adalah band rusuh.
         Kelakuan Sid selalu dalam rangka membela temannya di Pistols. Dia malah pernah ribut sama sebuah band heavy metal gara-gara mereka nggak mau minjemin alat ke Pistols. Alhasil, Sid digebukin. Baginya nggak apa-apa digebukin asalkan ngebela temen. Sid pun mulai dapet perhatian dari anggota Pistols lainnya.
         Juni 1976, Pistols udah menguasai Inggris. Pistols udah jadi icon di punk scene London. Bersama mereka Sid juga menjadi perhatian di scene itu. Mereka selalu memakai pakaian dari Sex. Well, mungkin inilah suatu bentuk promosi endorsing. Ternyata sponsor pakaian udah terpikirkan oleh industri punk pada masa itu.
         Sid juga sempet membentuk kelompok pecinta Sex Pistols bersama Billy Idol dengan nama Bromley Contingent. Nggak cuma itu, dia juga sempet membentuk band dengan nama Siouxie and The Banshees. Selain itu dia juga sempet membentuk band iseng bernama The Flower of Romance. Dibilang band iseng karena dibentuk di studio, nggak pernah bikin rekaman, dan malah nggak pernah manggung. Dasar!
Tapi trademark rusuh makin lekat pada Pistols. Salah satu peristiwa dahsyat itu terjadi di 100 Club Punk Festival. Pada saat Pistols manggung, Sid melempar gelas ke arah panggung. Tapi gelas itu malah membentur pilar ruangan. Pecahannya mengenai mata seorang pengunjung cewek. Belakangan diketahui kalo cewek itu jadi buta lantaran insiden itu. Alhasil, Sid ditahan polisi. Pistols didenda. Pers menjuluki Sid sebagai anggota ke-5 Pistols. Ujung-ujungnya 100 Club nggak boleh ngadain gig lagi. Apes!
        Lagi dirundung masalah, ternyata ada kabar bagus. Malcolm, sang manjer berhasil nembusin Pistols ke label EMI dengan advance sebesar 40 ribu pound. Man, angka itu gede banget untuk ukuran band yang belum dikenal. Tapi karena udah nggak boleh manggung, EMI jadi ngerasa malu punya band bengal.
Tapi lagi-lagi Sid datang menolong. Pistols pun diselundupin di setiap festival punk. Band The Flower of Romance jadi cover-na. Begitu The Flower dipanggil, yang muncul malah Pistols. CaDas!!!! Seru abis.
Di balik serunya kerusuhan Pistols, ternyata band ini punya masalah intern. Siapa yang ngira kalo ternyata sang bassis Glen Matlock nggak disuka ma personel lainnya. Alasannya karena dia terlalu kalem dan berasal dari kelas menengah. Terus? Ya, ternyata kondisi itu dianggap kurang radikal oleh personel lain.
Mereka pun berpikir untuk menendang Glen Matlock keluar. Dan… enter Sid!
Akhir Hidup Rocknrollstar
        “Sex Pistols bubar gara-gara Sid Vicious. Sid Vicious yang terlalu dekat dengan pacarnya Nancy Spungen .Kami udah muak ngeliat tingkah violence-nya. Gara-gara dia juga, konser kami di Winterland berantakan,” begitu kata Steve Jones kepada tabloid musik Inggris NME.
        Udah gitu praktis Steve dan Paul Cook cabut nggak mau ketemu Sid lagi. Sementara Johnny Rotten langsung hilang tanpa kabar. Malcolm sebagai manajer pun udah ngerasa kalo band yang dikelolanya udah nggak mungkin bisa diterusin.
        Tapi bukan manajer kalo nggak bisa mencari peluang. Di antara kericuhan Pistols, Malcolm pun akhirnya tetap memutuskan untuk memanajeri Sid. Soalnya ada seorang sutradara yang tertarik mau membuat film dokumenter dan musikal berjudul Rock n Roll Swindle. Film ini sebenernya cuma film dokumenter musik yang dibalut sama perjalanan karir Sex Pistols. Serunya, syuting film ini dilakukan di Paris. Dan lucunya, cuma Sid yang jadi pusat perhatian. Sementara personel Pistols yang lain ogah berangkat ke Paris, Johnny Rotten cuma kebagian diwawancara terpisah. Sementara Steve dan Paul nggak pernah muncul.
        Februari 1978, Sid berangkat bareng Nancy ke Perancis untuk syuting. Di Paris mereka hidup mewah di hotel mahal. Maklum, mereka kan dibayarin sama label. Malah, sebelum menginjakkan kaki di Paris, Sid sempet OD pas pesawatnya transit di New York. Das! Yang ada dia langsung dibawa ke RS Jamaica untuk di-detox.
        Balik ke syuting film, Sid emang nggak suka sama film. Makanya, part adegannya nggak sukses terus alias jelek. “Gue nggak suka akting. Abis jadi orang yang bukan diri kita sendiri. It’s all bullshit!” kata Sid.
Seluruh kru film sempet bingung ngebujuk Sid untuk berakting. Akhirnya cuma Nancy doang yang bisa membujuknya untuk mulai akting. Syaratnya, Sid dibolehkan ngerombak lagu ciptaan Paul Anka yang berjudul ‘My Way’ (yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra). Ada bagian lirik lagu My Way yang diacak-acak menjadi I ducked the blows / I shot it up / and killed a cat. Gila!
        Waktu adegan My Way ini digambarkan Sid sebagai solois yang bergaya rapi. Terus di akhir lagu, dia nembakin penonton dengan pistol. Wah, untung cuma syuting!
        Lagi asik bikin film, mereka balik ke London. Tiba-tiba Sid ketemu sama temen lamanya, Glen Matlock. Masih inget, kan? itu lho bassis Pistols sebelum Sid masuk. Walaupun media menulis soal “persaingan” mereka, tapi sebenernya antara Sid dan Glenn masih terjaga pertemanan-nya.
Setelah nongkrong di bar bareng, mereka sepakat ngebentuk band. Band yang akhirnya diberi nama The Vicious White Kids ini juga mengajak Rat Scabies dari The Damned dan Steve New. Sid pun naik pangkat jadi vokalis (soalnya udah pasti Glenn yang mengisi posisi bassis).
        Pertunjukan pertama band dadakan ini berlangsung sesaat setelah mereka menggelar audisi. Di situ Nancy ikutan jadi backing vokal. Konser yang diadakan di Electric Ballroom London ini lumayan dapet tanggepan asik dari penonton. Sementara itu, walaupun Pistols udah bubar, Virgin tetep ngeluarin singel Pistols yang belum keluar. Malah lagu ‘My Way’ juga dilepasnya sebagai singel.
        Tapi rupanya Inggris sudah alergi sama Pistols. Semua singel rilisan Virgin yang berhubungan sama Pistols dilarang diputar di radio-radio. Ya udah, gara-gara merasa dimusuhi Inggris, Sid dan Nancy akhirnya mencoba memutuskan untuk tinggal di New York. Tapi keputusan ini malah membawa mimpi buruk bagi mereka bedua.Nancy pun berhasil ngomporin Sid dengan hidup slenge’an ala rock star di kota yang punya julukan The Big Apple itu. Begitu sampe di New York, mereka langsung check-in di Chelsea Hotel, di West 23rd Street. Hotel ini udah terkenal banget sebagai surga narkoba bagi para artis yang singgah di New York.
Sid dan Nancy udah bagai zombie berjalan. Duit 15 ribu pound yang diberi dari Malcolm habis dalam beberapa hari hanya untuk membeli heroin dan morphine. Nancy udah mengalami gangguan ginjal, sementara kelakuan sadomasochis Sid semakin parah gara-gara drugs. Waktu itu dia belum genap 21 tahun.
Lagi asik-asiknya teler, Sid dan Nancy masih nekat ngeladenin wawancara untuk film punk documentary Dead On Arrival. Di wawancara itu, cuma Nancy yang sanggup menjawab semua pertanyaaan. Sementara itu Sid udah fly berat dan sesekali mencoba menyundut muka Nancy dengan rokok. Mereka juga sempet datengin scene punk di kota New York. Dan Sid seperti biasa jadi tamu istimewa yang didaulat nyanyi di panggung. Cowok yang doyan pake kalung bermata gembok ini menyanyikan My Way dengan menggantikan total liriknya menjadi I killed the cat. Alasannya, karena dia lupa liriknya.
        Kelar acara itu, tepatnya dari awal Oktober 1978, mereka berdua langung mengisolasi diri di kamar hotel. Dan suatu pagi di tanggal 12 Oktober 1978, kamar nomer 100 tempat mereka berdua menginap ramai didatengin polisi New York. Di dalamnya Sid sedang diinterogasi.
“Kenapa kamu lakukan itu, Kid?
“Ngelakuin apa?”
“Kenapa kamu membunuhnya?”
“Gue nggak membunuhnya.”
        Sid duduk termenung dengan borgol di tangan. Sementara di bathtub kamar mandi terbaring jasad Nancy Spungen bersimbah darah. Perutnya ditusuk pisau. Banyak teori yang muncul seputar kenapa dan sama siapa Nancy terbunuh. Cuma karena hanya Sid yang selalu bersama Nancy seharian dan pisau yang ditemukan adalah milik Sid, tentunya semua orang langsung menuduh Sid sebagai pembunuh.Sid dilaporkan turun ke lobby dan berteriak minta bantuan ambulans kepada front office. Tapi bukannya ambulans justru polisi yang dikirim. Johnny Rotten udah males berkomentar waktu dimintai keterangannya. “Kenapa juga gue harus punya perasaan terhadap ini semua,” kata Johnny waktu itu.
Sid langsung di bawa ke penjara Rikers Island. Selama empat hari dia ditahan di penjara yang terkenal brutal banget itu. Pengadilan kasus Sid digelar tanggal 13 Oktober 1978. Dia menghadapi tuduhan pembunuhan kelas dua. Dengan hukuman minimum 7 sampai 25 tahun, Sid baru boleh bebas dengan membayar uang jaminan 25 ribu pound. Dan untungnya Virgin Records setia membantunya. Pada 21 November 1978 Sid bebas dengan uang jaminan.
        Kalo ada orang yang bener-bener setia menemani Sid selain manajernya di saat-saat genting, pasti lah sang ibu, Anne Beverley, yang udah bela-belain tinggal di New York. Manajer dan ibunya ini melakukan apa aja biar kasus pembunuhan Nancy makin jelas. Anne pun nggak segan-segan menandatangani kontrak dengan New York Post untuk kerjasama peliputan. Sementara Malcolm dilaporkan telah menyewa detektif swasta untuk menyelidiki kematian Nancy Spungen. Di London, kaos bertuliskan Sid Is Innocent udah laku dicari orang.
        Namun semua terlambat. Sid udah kehilangan Nancy. Jiwanya jadi terguncang. Malah, di suatu bar, dia nekat mengancam bunuh diri dengan menyiletkan bohlam pecah ke pergelangannya.
Pernah juga Sid mencoba bunuh diri dengan loncat dari jendela hotel gara-gara sakaw. Untungnya Anne dan Malcolm cepat mencegahnya dan langsung melarikan Sid ke rumah sakit terdekat.
Saking udah kehilangan Nancy dan sakaw, Sid akhirnya ngelakuin kerusuhan lagi di sebuah bar bernama Hurrah’s di New York. Di situ dia terlibat perkelahian dengan seorang cowok gara-gara Sid menggoda pacarnya. Malangnya cowok itu terluka sampe membutuhkan lima jahitan. Nggak heran Sid harus menjalani 55 hari di penjara pada tanggal 9 December 1978 sampai dia bebas dengan uang jaminan (lagi) pada 1 Februari 1979.
        Hampir dua bulan di penjara ternyata nggak bikin dia sober. Walau dia udah bisa dibilang bersih, tapi keinginan untuk nyuntik tetep besar. So, pas dia keluar penjara, hari itu juga ia menyuntik lengannya dua kali dengan heroin. Wajar aja, karena bukannya dibawa ke tempat yang aman sambil nunggu pengadilan, dia malah dibawa ke pesta temen-temennya. Untuk pertama kalinya Sid nyuntik lagi di tengah malam pas pesta lagi kenceng-kencengnya. Karena udah nggak terbiasa, dia terbangun pukul 3 pagi dan nyuntik untuk kedua kalinya….dan terakhir kali.
        Setelah itu, Sid OD pada tanggal 2 Februari 1979. Ia meninggal disaksikan ibu dan teman-temannya. Waktu itu ia baru menginjak usia 21 tahun.
        Tujuh tahun kemudian, sutradara Alex Cox membuat perjalanan kisah cinta Sid dan Nancy ke dalam sebuah film. Film yang berjudul Sid And Nancy: Loves Kills ini dibintangi Gary Oldman sebagai Sid dan Chloe Webb sebagai Nancy. Di film itu juga diceritakan gimana peristiwa terbunuhnya Nancy (walaupun tetep tidak ditampilkan siapa pembunuh sebenernya).
        Well, hidup rock n roll star ini emang sebaiknya berhenti. Seperti yang udah diramalkan Sid pada Januari 1978. “Gue akan mati sebelum umur 25 tahun. Dan kalo bener, gue mau hidup sesuka gue.”